Kamis, 30 Oktober 2014

TUGAS MENGETIK



Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus Empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.
Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom – atom yang terdapat dalam molekul.
- massa dan Ar masing-masing unsurnya
- % massa dan Ar masing-masing unsurnya
- perbandingan massa danAr masing-masing unsurnya
Rumus Molekul : bila rumus empirisnya sudah diketahui dan M, juga diketahui maka rumus molekulnya dapat ditentukan.
Contoh
Untuk mengoksidasi 20 ml suatu hidrokarbon (CXHY) dalam keadaan gas diperlukan oksigen sebanyak 100 ml dan dihasilkan CO2 sebanyak 60 ml. Tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut !
Jawab
Persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon secara umum
CXHY (g) + (X + 1/4 y) O2 (g) → X CO2 (g) +1/2 y H2O (I)
Koefisien reaksi menunjukan perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Menurut Gay Lucassac gas-gas pada p, t yang sama jumlah mol berbanding lurus dengan volumenya.

Senin, 20 Oktober 2014

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Injeksi Bahan Bakar Common Rail



Kelebihan dan Kekurangan Sistem Injeksi Bahan Bakar Common Rail

Mesin diesel generasi baru, sekarang sudah memakai sistem injeksi bahan bakar common rail yang dikontrol secara elektronik. Sehingga mesin diesel tidak lagi berisik, bergetar hebat dan berasap hitam. Tapi sayang butuh bahan bakar yang lebih baik dari solar. Banyak yang menyarankan agar memakai Pertamina DEX atau yang kualitasnya setara. Mengapa demikian?

Sistem injeksi bahan bakar common rail menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi tiga sampai lima kali tiap siklus pada tiap silinder. Penginjeksian bahan bakar tiga sampai lima kali mampu menurunkan getaran, memperhalus suara, memperbesar daya, serta mampu menurunkan kadar gas Nox.

Selain penginjeksian bahan bakar beberapa kali, yang membuat mesin diesel dengan sistem injeksi bahan bakar common rail lebih nyaman dan ramah lingkungan, karena tekanan bahan bakarnya yang setabil. Tidak terpengaruh oleh putaran mesin. Berbeda dengan sistem injeksi in-line pump maupun distributor, yang tekanan injeksinya dipengaruhi oleh putaran mesin.

Ada dua basis penyebab bahan bakar dapat terinjeksikan, pada sistem injeksi bahan bakar yang sudah eksis. Yaitu karena sentakan plunyer dan karena akumulasi tekanan. Pada sistem injeksi bahan bakar common rail bahan bakar dapat terinjeksikan karena akumulasi tekanan.

Pada sistem injeksi bahan bakar common rail, setabilnya tekanan bahan bakar ditentukan oleh regulator tekanan. Regulator tekanan sebagai pensetabil tekanan sekaligus sebagai senjata makan tuan. Dengan tekanan yang setabil, sistem injeksi bahan bakar common rail, tekanannya tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi nosel. Saat lobang nosel menyempit karena kotoran, tekanan bahan bakar seharusnya naik. Agar jumlah bahan bakar yang sampai keruang bakar tetap sesuai kebutuhan. Tetapi pada sistem injeksi bahan bakar common rail tekanan injeksinya tidak naik jika nosel kotor.

Kelebihan lainya dari sistem injeksi bahan bakar common rail adalah konstruksi mekanikalnya yang sederhana. Pada sistem injeksi bahan bakar common rail tidak lagi memerlukan pompa tekanan tinggi yang rumit seperti pada sistem injeksi bahan bakar in-line pump ataupun distributor. Pada sistem injeksi bahan bakar common rail konstruksi pompa tekanan tingginya lebih sederhana dibanding pada sistem injeksi bahan bakar in-line pump ataupun distributor.

Dari uraian didepan hanya ada setitik kelemahan dari sistem injeksi bahan bakar common rail. Mungkin itulah sebabnya, sehingga mesin diesel generasi sekarang semua memakai sistem injeksi bahan bakar common rail. Ramah lingkungan, nyaman dan sederhana.

Sistem pada common rail terbagi atas



Sistem pada common rail terbagi atas (sumber : http://www.partinfo.co.uk/articles/127) :
  1. Electric feed pump (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik) – Fungsi utamanya adalah memberikan asupan bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi ke "Rail"
  2. Filter – Memiliki fungsi yang sangat penting sekali untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada bahan bakar akan menyebabkan injektor  mampet
  3. Overflow valve – Klep yang mengatur kelebihan bahan bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali ke tangki utama bahan bakar
  4. Return manifold – Mengontrol bahan bakar kembali ke ke tangki utama bahan bakar
  5. High Pressure pump – Pompa bahan bakar dengan tekanan sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari sistem Common Rail Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan bahan bakar sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. – Saat mesin dalam keadaan hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari 2.000 BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada  ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5 sampai 3,5 BAR!
  6. High pressure control valve (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik) – . Fungsi utamanya adalah mengkontrol tekanan didalam pompa (High Pressure pump). Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM
  7. Rail pressure sensor – memonitor tekanan pada sistem Rail
  8. Rail – ini adalah terminology ‘common rail’ dimana bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang pembakaran
  9. Injectors – Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna
  10. ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai.