Biografi Fatmawati Soekarno
Fatmawati Soekarno terlahir
sebagai putri tunggal keluarga H. Hassan Din dan Sitj Chadidjah. Hassan
Din adalah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Fatmawati kecil
bersekolah di HIS, lalu melanjutkan ke sekolah kejuruan yang dikelola
organisasi Katolik milik Belanda. Beliau juga aktif berorganisasi di
Nasyiatul Aisyiah. Fatmawati kemudian berjumpa dengan Bung Karno yang
dipindahkan tempat pengasingannya dari Flores oleh Belanda.
Bung Karno kemudian menikahi Fatmawati
setelah sebelumnya menceraikan istri beliau sebelumnya, Ibu inggit,
secara baik-baik. Antara Fatmawati Soekarno dan Ibu Inggit juga terjalin
hubungan yang baik. Setelah menikah di Jakarta tahun 1943, setahun
kemudian lahir putra pertama yang diberi nama Muhammad Guntur Sukarno
Putra sebagai sulung dan lima bersaudara.
Dalam masa perjuangan menjelang
Proklamasi Kemerdekaan, Fatmawati ikut merasakan gelora perjuangan
bangsa Indonesia. Saat kemerdekaan akhirnya tiba. Setelah Bung Karno
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan, diadakan upacara pengibaran
bendera yang sederhana. Bendera Merah Putih yang kemudian berkibar gagah
itu dijahit sendiri oleh Fatmawati Soekarno . Kini, Bendera Merah
Putih tersebut disimpan dan dikenal sebagai Bendera Pusaka.
Pada tanggal 4 Januari 1946, pusat
pemerintahan Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta, menyusul hadirnya
tentara NICA yang membonceng kedatangan tentara sekutu. Fatmawati
Soekarno yang selalu mendampingi Bung Karno mendapatkan banyak simpati
karena sikapnya yang ramah dan mudah bergaul dengan berbagai lapisan
masyarakat. Sebagai seorang Ibu Negara, Ibu Fatmawati kerap mendampingi
Bung Karno dalam kunjungan ke berbagai wilayah Republik Indonesia dan
mengikuti kunjungan Presiden Sukarno ke berbagai Negara sahabat. Peran
serta wanita dalam pembangunan telah ditunjukkan Ibu Fatmawati dengan
melakukan kegiatan sosial, seperti aktif melakukan pemberantasan buta
huruf dan mendorong kegiatan kaum perempuan.
- Tempat/Tgl. Lahir : Bengkulu, 5 Febrari 1923
- Tempat/Tgl. Wafat : Kuala Lumpur, 14 Mei 1980
- SK Presiden : Keppres No. 118/TK/2000, Tgl. 4 November 2000
- Gelar : Pahlawan Nasional
Fatmawati Soekarno tidak membuat bendera Merah Putih sekali jadi. Sebelum 16 Agustus 1945, ia sudah menyelesaikan sebuah bendera. Namun, bendera ini terlalu kecil sehingga Fatmawati Soekarno membuat lagi yang lebih besar pada malam harinya dengan ukuran 276 x 200 cm. Saat itu, Lukas Kastaryo ikut membantu mencarikan kain merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar