Minggu, 25 Januari 2015

EFI



EFI (Electronic Fuel Injection)

 

PENGERTIAN EFI

Efi kepanjangannya adalah electronik fuel injection. Artinya: Mesin dengan karburator konvensional, banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin ditata oleh karburator. Pada mesin moderen dengan memakai system EFI maka jumlah bahan bakar di atur (dikontrol) lebih akurat oleh computer dengan kirim bahan bakarnya kesilinder lewat injktor.
PENGERTIAN EFI  Efi kepanjangannya adalah electronik fuel injection. Artinya: Mesin dengan karburator konvensional, banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin ditata oleh karburator. Pada mesin moderen dengan memakai system EFI maka jumlah bahan bakar di atur (dikontrol) lebih akurat oleh computer dengan kirim bahan bakarnya kesilinder lewat injktor.

Sistem kerja EFI memastikan jumlah bahan bakar yang maksimal (pas) sesuai dengan jumlah serta temperatur angin yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air, letak katup throttle pengembunan oxygen didalam exhaust pipe, serta keadaan utama yang lain. Computer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk di kirim ke mesin pada waktu penginjeksian dengan perbandingan angin serta bahan bakar yang maksimal menurut pada ciri-ciri kerja mesin. System EFI "sistem bahan bakar injeksi efi" menanggung perbandingan angin serta bahan bakar yang ideal serta efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap waktu.

SISTEM BAHAN BAKAR EFI

Bahan bakar disedot dari tangki oleh pompa bahan bakar yang di kirim dengan desakan ke saringan bahan bakar yang tela disaring di kirim ke injektor serta cold starter injetor.
Desakan dalam saluran bahan bakar (fuel line) dikontrol oleh preassure regulator. keunggulan bahan bakar dialirkan kembali ketangki lewat return line. getaran pada baan bakar yang dikarenakan oleh ada penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor kedalam intake manifold sesuai sama dengan injection signal dari EFI computer. Cold star injector menginjeksikan bahan bakar segera ke air intake chamber waktu cuaca dingin hingga mesin bisa dihidupkan dengan gampang.

SISTEM INDUKSI UDARA (AIR INDUCTION SISTEM)

Angin bersih dari saringan angin (air cleaner) masuk ke airflow mtr. dengan buka measuring plate, besarnya pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran angin yang masuk ke intake chamber. besarnya angin yang masuk kintake chamber ditetapkan oleh lebarnya katup throttle terbuka. Aliran angin masuk ke intake manifold lalu keruang bakar (combustion chamber) apabila mesin dalam situasi dingin, air valve megalirkan angin segera keintake camber dengan membypass throttle. Air valve kirim angin seperlunya keintake chamber untuk menaikkan putaran hingga fast idle, tiada mencermati apakah throttle dalam situasi buka atau tertutup. Jumlah angin yang masuk dideteksi oleh airflow mtr. (L-EFI) atau mungkin dengan manifold preassure sensor (D-EFI)

 

SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)

System Pengontrol Elektronik (Electronic Control Sistem) termask sensor- sensor (untuk mendeteksi keadaan kerja mesin) serta komputr yang memastikan ketentuan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai sama dengan signal yang di terima dari sensor-sensor.

Sensor-sensor ini mengukur jumlah angin yang disedot, bban mesin, temperatur air pendingin dan angin, waktu akselerasi atau deselerasi kemudain kirim signal ke computer. Computer mengkalkulasi dengan pas jumla penginjeksian bahan bakar atas basic signal tadi, serta kirim signal penginjeksian yang dibutuhkan ke injektor-injektor.

Electronikc injektion Sistem pada sebagian mesin dilengkapi dengan tahanan (resistor) dalam injektion sircuitnya untuk menghindar terjadinyapanas serta menstabilkan kerjanya injektor.
Colt star injektor bekerja saat mesin di star pada waktu dingin serta lamanya dikontrol oleh timer switch. Pada sircuit computer pada sistem EFI dilengkapi dengan maen relay untuk menghindar turunnya tegangan. System pompa bahan bakar pada system EFI juga dilengkapi dengan relay. Relay ini ahkan bekerja saat mesin berputer serta mematikan pompa pada waktu mesin mati.

 

 

Komponen-komponen basic EFI

Tiap-tiap type atau jenis sepedamotor memiliki design masing-masing tetapi dengan cara garis besar ada komponen-komponen tersebut.

1. ECU – Electrical Control Unit

Pusat pengolah data keadaan pemakaian mesin, memperoleh masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya lalu berikan keluaran/output untuk waktu serta jumlah injeksi, waktu pengapian.

2. Fuel Pump

Membuahkan desakan BBM yang siap diinjeksikan.

3. Pressure Regulator

Mengatur keadaan desakan BBM senantiasa terus (55~60psi).

4. Temperature Sensor

Berikan input ke ECU keadaan suhu mesin, keadaan mesin dingin memerlukan BBM semakin banyak.

5. Inlet Air Temperature Sensor

Berikan input ke ECU keadaan suhu angin yang bakal masuk ke mesin, angin dingin O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin banyak.

6. Inlet Air Pressure Sensor

Berikan input ke ECU keadaan desakan angin yang bakal masuk ke mesin, angin bertekanan (pada jenis sepedamotor ini hulu saluran masuk ada di antara dua lampu depan) O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin banyak.

Atmospheric Pressure Sensor berikan input ke ECU keadaan desakan angin lingkungan seputar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin banyak.

7. Crankshaft Sensor

Berikan input ke ECU posisi serta kecepatan putaran mesin, putaran tinggi memerlukan buka INJECTOR yang lebih cepat.
8. Camshaft Sensor
Berikan input ke ECU posisi langkah mesin, cuma langkah hisap yang memerlukan buka INJECTOR.

9. Throttle Sensor

Berikan input ke ECU posisi serta besarnya bukaan aliran angin, bukaan besar memerlukan buka INJECTOR yang lebih lama.

10. Fuel Injector/Injector

Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, manfaat utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, buka serta tutup menurut perintah dari ECU.

11. Speed Sensor

Berikan input ke ECU keadaan kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah di banding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR tidak sama.

12. Vehicle-down Sensor

Berikan input ke ECU keadaan sepedamotor, bila motor terjatuh dengan keadaan mesin hidup maka ECU bakal menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan serta keselamatan.

Pengertian bahan bakar injeksi (EFI)

Perubahan Sistem Bahan Bakar Injeksi

Sistem bahan bakar injeksi adalah langkah inovasi yang tengah di kembangkan untuk diaplikasikan pada sepeda motor. Jenis injeksi sesungguhnya telah mulai diaplikasikan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada th. 1980-an, diawali dari system injeksi mekanis lalu berkembang jadi system injeksi elektronis.

System injeksi mekanis dimaksud juga system injeksi kontinyu (K-Jetronic) lantaran injektor menyemprotkan dengan cara terus-terusan ke tiap-tiap saluran masuk (intake manifold). Sedang system injeksi elektronis atau yang lebih di kenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume serta saat penyemprotannya dikerjakan dengan cara elektronik. System EFI terkadang dimaksud juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) serta Mesin Management. Pemakaian system bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia telah mulai di kembangkan. Satu diantara misalnya yaitu pada satu diantara jenis yang diproduksi Astra Honda Mesin, yakni pada Supra X 125.

Arti sistem bahan bakar injeksi efi pada Honda yaitu PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau system bahan bakar yang sudah terprogram. Dengan cara umum, pergantian system bahan bakar konvensional ke system EFI ditujukan supaya bisa menambah unjuk kerja serta tenaga mesin (power) yang lebih terbaik, akselarasi yang lebih stabil pada tiap-tiap putaran mesin, penggunaan bahan bakar yang ekonomis (iriit), serta membuahkan kandungan toksin (emisi) gas buang yang lebih sedikit hingga dapat lebih ramah pada lingkungan. Diluar itu, keunggulan dari mesin dengan bahan bakar jenis injeksi ini yaitu lebih gampang dihidupkan pada waktu lama tak dipakai, dan tak dipengaruhi pada temperatur di lingkungannya.


A. PRINSIP KERJA EFI

   Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat , terutama pada mesin bensin. Namun harus kita ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang menggunakan sistem control injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai.

B. MACAM-MACAM SISTEM EFI

   Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan tekanan di intake manipold atau jumlah udara di airflow meter.

 1. Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake maniFold.
2. Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.
C. SUSUNAN DASAR SISTEM EFI
Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :
  1. sistem control udara masuk ( Air Induction System )
  2. sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
  3. sistem control elektronik ( Electronic Control System )


Skema gambar susunan dasar EFI adalah :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEfTTKo06Ts_XrWuAkW1wVDOYCwn5noqpBrBVt1MFb4gqG0pbji0xCVDkahciJZnu2JMZrmcfSVfngybffUyeukJq4Qk0bQAmOO5euoLeZFt-vpH0RBvTQVmbe89EMtaHNQlNBafvgXcw/s320/4.jpg

 
D. SISTEM INDUKSI UDARA  ( AIR INDUCTION SYSTEM )
Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake chamber yang dipengaruhi oleh lebar  throttle terbuka.




1. Skema gambar diagram udara  masuk tipe D-EFI.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsZmrDzmV_p0KPs8jf4SR6Xg66fWSvIEZktMdQm9siwJI8y9ETVaHemIxmteGLzZsznSaTBkzHvrphCURcfHbJmKb_5x2MooJPe67Rl4w7T0qKUhvRMQOKh-PRsp2Ox3TP1jBsI8F5pdU/s320/5.jpg

2. Skema gambar diagram  udara masuk tipe L-EFI
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil_QfOFQd_2zcS4n9DA8OtyFr1F2L9rmlvm6qLIKfJO2ZxC1d0iOlduTb0cQQKchhZMis9vNkPTAlWlYYjsKiwlbeEecPs23gcP0TDe0F4syuMhCrVGmCXm4eUcANBJayTbeqBknX4ueM/s320/6.jpg
E. NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM EFI 
1. Throttle body
     Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold
 Di dalam throttle body ini terdapat :
  • Throttle valve
  • TPS (Throttle Position Sensor)
  • IAC ( Idle Air Control )
  • FIAC ( Fast Idle Air Control )
  • ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-M92Plib_ez1SmVjo_3SWRLjTgKXtcuKDzVbsq13v0zwcA2ZSEv6uieIcysJZ6YsuXnipMvcJ5wVznpwLjsTji9yJr6_ym19pRnS37S6Ax0e2y_I0f49_fBRMOjlmjFIBUFZPDlMUR6k/s320/xada.jpg
Gambar : Throttle Body

2. Throttle Position Sensor
    Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgzGgIBS8n3XNEf1Qo8bCGygK0pqRsoR24XyC-pwp55psMFPIa-Tj9juid2XXAIzwehKPQdnpFB9xEu-2b90hHArPZi_aWeH27G4hBTo8973hZzYFtWSKRza_1KhfqDNZnG1c_GIMenK0/s320/8.jpg
Gambar : Throttle Position Sensor
3. Intake Air Temperatur
     Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinhFrWUGAJTHzIdrYsItO6_HEdAU0nsX5e3XpcYGHJbZpcmOI9jtmOxicxffJSIcEkNdSkdHFosuCU52gOLv7EHWFWOxsZoeE4yDl507p0FjX3mpxT8yf5x9_8dHpRj-D66LcugTsgUY8/s320/7.jpg
Gambar : Intake Air Temperatur
4. Air Flow Meter
  
     MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer.
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer  bergerak pada poros yang sama  sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTno3dwzKQKk441Mbq4c2zOwuNRMEHO6TtX41FKsIKWA99kyPTc7MLTL1OJqxab7Ew0F6Ci2kOQDDjiksuk2y2F-fCZCVRxENOaPgbsaKV2fIxKp8FSkSNAceV6TmYFLyvlILm7GSLjUI/s320/9+MENUTUP.jpg

 Gambar : Air Flow Meter posisi menutup

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJEOpKBVcpI3RlngchfQQf6V6pbbC30vW5QDtAELOlzjI-pO7MoRJhrHCwE-eY0ZAWXyVtbrmqv2er65N5D5cyGpxnQkPlP-i2O8c9aBXud9HYIFC3LXeeVg_4wihDR1RyTi_-ydYyAEg/s320/9.jpg
 Gambar : Air Flow Meter posisi membuka
5. Fast Idle Air Control  
      Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYgAmpOpM1_Fxo2SudD4ZAaAeRPhhWkbVhf4208PxESqoL8KgmZARzyfXCd5bkxx6Q9wMPJ2e4PhUD91VPwDxOu8s1XdvUgspjPs7R56bvH1F2YMJkZJfI19x-luhNoasJUM63yfbCuC4/s320/Untitled.jpg
  Gambar : Fast idle air control  (Dingin)






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8czxjedHfH1M8WF0pOqu9MPuILZY9e6ZKAZfPSXxxrSrJnpD5YuCdfAcqT7RbVTPyjJyCNTQzhcbRCyc0ERCKk0wqyZHUH53V1E6s7fptlcTd5mxaAzzHVFHUM_1dWRZbWJKb8OG97lM/s320/10+PANAS.jpg
                                           Gambar : Fast idle air control Posisi (Panas)






F. SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel System)
Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah  pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
  1. Fuel pump
  2. Fuel filter
  3. Fuel pressure regulator
  4. Pulsation dumper
  5. Injector
Diagram system bahan bakar EFI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg04PE7ynVqtCUDYriaLX3ss5cQWjDw70CDDj8CQCW3DFugD7MSCBf2frtjXCNpHbUVTIcM-NirVNNLi0gvhRU9z_dUTouVGHt5V3kTT-EIMsc-1q_5gpdzprdP1NxjAFttsFsoz0GpfPI/s320/11.jpg
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR 


1. Fuel Pump

      Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valverelief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMEIGySLh3aKYuEUNHt6cKA7ytCsocVrcAvZ6ysmbi71zswTCdW1GRsZ6qOUNhN71V5lCcZS-wtHca6gOyIP-PZPPFpAraWWbfBVcI_eTjxlWr3BSarhYJXgAjjB8kVfaBtXBph2rUC-M/s320/12.jpg


2. Fuel Filter

     Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pumpFuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEOee9WC5pQAVYwCSmVmpfSE9037-cbfLmLQFYAnGautkfVsdL6kNhvqyHxg0nS8XGTLjYWg8-EnLYztIg6cWHNYMsdJJh7jOwMvet0BP9k_mhCOViRHyeWMco3-Ujde2enG6eJJqaoIQ/s320/13.jpg

3. Fuel Pressure Regulator
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIL2JUORjGQLSjJNQ-R9VO5KfaeWDiaSEEVJ6vSb3bJfEGXEg3lOueVGaTjE8CwOvFeh5jSaZXGrEGCO_aVqIUPX2clsNFkcIhOE0TtrGM3jTPssEgT6quQVVzhLr37bWQbFCTe3CMDjg/s320/13FFF.jpg
  • Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan.
  • Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2
4. Pulsation Damper



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyeaGU5dI2XchMfyLAgWGxhrNVYAe881hQmEkvwMra3YJB4vjNapQjwOwi5_1DxT_crbZXVjY9C2dUhQ_u2osEqs6TO8lX78LZM_pKbkhe09u4UXvRHUY0pttUpcqnV9au1StiYvdJ8uA/s320/13FFFD.jpg
Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)
5. Injector

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz4gtQoqOZnQ9s4KKO9DVl2PTaH7sTs0V3nx_Q_iAiETaUOi0Mp34MYJsC8y6_y0qInEZqKJ7zUm8RJHKvFumUznKFo-xQC6BmGj6yu4gTMblsB8r-pFFSM3l2W0pF_dKLDwfdw-kncgI/s320/C.jpg


Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.



G. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
    Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol  besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :

  1. ECT ( Electronic Control Temperature )
  2. TPS  ( Throttle Position Sensor )
  3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
  4. CMP (Camshaft Position Sensor )
  5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
  6. Oxygen Sensor
NAMA KOMPONEN DAN FUNGSI  SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK 

1. ECT (Electronic Control Temperature)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH465DmAmRQmntMWFHTS5_zjYo8BO7BjcUZGoGKHnUEaYJVX-eWqlHOtVEVJqzrZGMWCmSNfX94CWyn29AAEzXZ1Tl1zrdQFDT6lUfF6HXKtGw4CXCq-yYc1s6XaNoDEbRyyMK2vL4H1k/s320/D.jpg


     ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

2. TPS  (Throttle Position Sensor)




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7-gtw9FuNqt7caKaYgZGj2X-3RBD0gaON-I8ldcWtgm_ooCIiPtj9E53CnAdp8GxoXjeyMG9aqqKEEdZPXcWzvAd1EAO4r2h-ye_X_wxJqHgJjgFraDTr-Xk9yONjJmym4Y8DkowKgYM/s320/8.jpg
Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.

3. VSS (Vehicle Speed Sensor)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJZ177sKExYoCqDPt7vbRrYix6en4teyDigKPHY22jFeswx-Vwe3mxHHaNZc1YaVmmXqSljtD3RA_L6Zrvk6qKW-484klCJ0v_aGtv9vb-crAQigHHcmURuZwBjwjKE9qcs0JDvyYke0/s320/CCC.jpg
Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.

4. CMP (Camshaft Position Sensor)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTnJL1kMe0J0-L1m58FESTGoGC09jPkX1vpA3VX9BiwoZY-Ug4-jVxpbnKPeWNVY_9Jiz-DWh-xgABhonGqLQF7t8shxgeIwTyr1lrZiY-dJE3LCXCUlHOxprb2OqXktH-iTwtyBYMRFQ/s320/CZ.jpg
    • CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat  di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft  untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
    • Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.


5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpgsDqU_vs2rLEM409FjvTvK-pl7aC3HEwyqgwNTYoayKNPX6o6VoOyCQQkBaGuhO4KVW5nFMrHBQ2efA8g30R-kcQBf_w3wtOKTfSiH_2E3RTxBtt7ytS1CgvexWrvbsJmL38KZryqoY/s320/FSEF.jpg
  • CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
  • Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
  • Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.

6. Oxygen Sensor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QRTnvLdMTExjx80Xq3pnUYz7ZiIVcsmTrvq1VgBVnt3LyP69AO2uZU_FNcy9-6c2xh0OjZkaaG0iIUt9Ku9rDtcIppzgjeF8r_4WaBDTtVpG17KnQPOSUku2pbiZuCKZGXGj5EjJrwM/s320/CDSC.jpg
  • Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.
  • Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
  • Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).